Alat Musik Tradisional Maluku

Provinsi Maluku adalah salah satu Provinsi tertua di Indonesia. Provinsi Maluku juga dikenal dengan sebutan “Moluccas” di dunia internasional. Kota Ambon merupakan Ibu Kota dari Provinsi Maluku ini. Provinsi yang berupa kepulauan ini pada tahun 1999 yang lalu dipecah dan dimekarkan menjadi Provinsi Maluku Utara yang beribukotakan Sofifi.

Alat Musik Tradisional Maluku 

Kemampuan musisi-musisi Maluku di kancah nasional dan dunia yang sudah tidak bisa diragukan lagi, bisa menjadi bukti bahwa masyarakat Maluku memang memiliki kecintaan terhadap nilai seni yang tinggi, terutama seni musik.

1. Tifa

Tifa adalah alat musik yang berasal dari maluku, Tifa mirip seperti gendang cara dimainkan adalah dengan dipukul. Terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. bentuknyapun biasanya dibuat dengan ukiran. tiap suku di maluku dan papuamemiliki tifa dengan ciri khas nya masing-masing. Tifa biasanya dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional. Ini biasanya digunakan pada acara-acara tertentu seperti upacara-upacara adat maupun acara-acara penting lainnya.

2. Gong

Gong merupakan sebuah alat musik pukul yang terkenal di Asia Tenggara dan Asia Timur. Gong ini digunakan untuk alat musik tradisional. Saat ini tidak banyak lagi perajin gong seperti ini. Gong yang telah ditempa belum dapat ditentukan nadanya. Nada gong baru terbentuk setelah dibilas dan dibersihkan. Apabila nadanya masih belum sesuai, gong dikerok sehingga lapisan perunggunya
menjadi lebih tipis. Di Korea Selatan disebut juga Kkwaenggwari. Tetapi kkwaenggwari yang terbuat dari logam berwarna kuningan ini dimainkan dengan cara ditopang oleh kelima jari dan dimainkan dengan cara dipukul sebuah stik pendek. Cara memegang kkwaenggwari menggunakan lima jari ini ternyata memiliki kegunaan khusus, karena satu jari (telunjuk) bisa digunakan untuk meredam getaran gong dan mengurangi volume suara denting yang dihasilkan.

3. Arababu

Arababu adalah rebab tradisional khas Maluku yang terbuat dari bahan-bahan alam yang sangat sederhana. Instrumen ini sama seperti rebab pada umumnya, yaitu digesek menggunakan alat khusus. Arbabu dibuat dari tempurung kelapa, kulit hewan, kayu, sementara dawainya dibuat dari serat pohon pisang.

4. Fu atau Tahuri atau Korno

Tahuri atau yang di dalam kebudayaan Papua disebut dengan "Fu" ini merupakan alat musik tiup yang terbuat dari kerang. Alat musik unik ini dapat menghasilkan bunyi yang sangat nyaring. Umumnya Tahuri dimainkan ketika sedang memulai suatu perlombaan atau acara. Dahulu kala, alat musik ini juga digunakan masyarakat pesisir sebagai alat komunikasi diantara orang perorangan atau antara raja dengan para rakyatnya. Beberapa masyarakat pesisir di Kepulauan Maluku juga menyebutnya alat musik ini dengan nama "Korno".

5. Totobuang

Totobuang di dalam bahasa Indonesia artinya adalah tetabuhan. Alat musik tradisional Provinsi Maluku ini berupa sebuah gong kecil yang terbuat dari bahan logam kuningan. Terdapat 12 sampai 14 gong di dalam totobuang dengan ukuran yang berbeda-beda dan masing-masingnya akan menghasilkan nada-nada melodis ketika dipukul dengan menggunakan kayu. Totobuang jarang sekali dimainkan secara tunggal. Umumnya totobuang digunakan sebagai pengiring bunyi-bunyian dari alat musik tradisional lainya, seperti tifa ataupun arababu.

6. Tifa Totobuang

Tifa Totobuang adalah alat musik tradisional yang berasal berasal dari 2 (dua) nama alat musik tradisional Provinsi Maluku, yaitu tifa dan totobuang. Tifa merupakan alat musik pukul yang menyerupai gendang serta mempunyai selaput pukul yang terbuat dari kulit. Sedangkan alat musik Totobuang yaitu alat musik melodis yang memiliki nada-nada serta berbentuk seperti salah satu dari alat musik tradisional gamelan jawa, yaitu Gong.
Meskipun tifa dan totobuang ini merupakan 2 (dua) alat musik dengan latar belakang yang berbeda, namun jika kedua alat musik ini digabungkan, maka akan menghasilkan perpaduan indah untuk didengarkan. Biasanya kedua alat musik tradisional ini memang selalu dimainkan di dalam satu harmonisasi bersamaan, sebab itulah kolaborasi ini dinamakan dengan nama Tifa Totobuang.

7. Jukulele

Jukulele sebenarnya merupakan alat musik hasil tiruan dari alat musik portugis. Alat musik ini dibuat dari bahan alam, seperti dari batok kelapa, kayu, kulit kambing, dan juga senar nilon sebagai dawainya. Cara memainkan jukulele adalah dengan cara dipetik. Jukulele akan mengasilkan nada-nada melodis, sehingga bunyinya akan terdengar sangat indah. Oleh sebab itu jukulele sering digunakan sebagai pengiring musik-musik tradisional khas Maluku, seperti halnya keroncong dan hawaian.

8. Rumba

Rumba merupakan alat musik tradisional dari Provinsi Maluku yang terbuat dari batok kelapa dan juga kayu sebagai pegangannya. Alat musik ini dimainkan dengan cara digerak-gerakan sedemikian rupa sehingga kerikil atau pasir yang terdapat di dalam batok saling membentur dan menghasilkan bunyi. Rumba diperkirakan berasal dari kebudayaan Cuba yang dibawa oleh bangsa Portugis ketika pelayarannya ke Provinsi Maluku. Mengingat, alat musik sejenis yang lebih tua juga banyak ditemukan di sana.

9. Hawaian

Hawaian sebenarnya tidak termasuk ke alat musik tradisional. Gitar yang dimainkan dengan membutuhkan aliran listrik ini mempunyai fungsi sama seperti gitar listrik. Delapan buah dawainya ketika dipetik akan menghasilkan nada-nada melodis yang sangat indah. Oleh sebab itu, alat musik yang diadopsi dari kebudayaan eropa ini tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Provinsi Maluku.

10. Idiokardi

Idiokardo adalah alat musik yang seperti siter berdawai tiga dengan cara di petik.
Alat musik ini disebut juga Tatabuhan.









Sumber:
http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/alat-musik-tradisional-maluku.html
http://alatmusiktradisional.com/alat-musik-tradisional-maluku.html
http://wirawandwilazuardy.blogspot.co.id/2010/11/maluku.html
http://www.kamerabudaya.com/2017/05/inilah-8-alat-musik-tradisional-dari-maluku.html
Lebih baru Lebih lama