Rumah Adat Aceh (Krong Bade), Gambar, dan Penjelasannya

Provinsi Aceh merupakan provinsi Indonesia yang terletak di bagian ujung utara Pulau Sumatera. Provinsi Aceh memang sangat erat dengan kebudayaan agama Islam. Sejarah sudah mencatat bahwa Provinsi Aceh merupakan pintu masuk bagi penyebaran agama Islam di Nusantara dimasa lampau. Hal tersebutlah yang menyebabkan kebudayaan Provinsi Aceh tidak dapat dilepaskan dari campur baur antara kebudayaan Melayu sebagai kebudayaan penduduk aslinya, dan juga kebudayaan Islam. Salah satu yang bukti yang dapat kita lihat dari adanya percampuran kedua budaya tersebut adalah dengan adanya Rumah Krong Bade, yaitu rumah adat Provinsi Aceh.

1. Struktur Bangunan Rumah 

Rumah adat Krong Bade –atau juga biasa disebut Rumoh Aceh, adalah sebuah rumah dengan struktur panggung dengan tinggi tiang 2,5 sd 3 meter dari permukaan tanah. Keseluruhan rumah ini dibuat dari bahan kayu, kecuali atapnya yang terbuat dari bahan daun rumbia atau daun enau yang dianyam, serta lantainya yang dibuat dari bambu. Karena memiliki struktur panggung, pada rumah adat Aceh ini kita dapat menemukan ruang bawah. Ruang ini biasanya digunakan sebagai gudang tempat penyimpanan bahan pangan, serta sebagai tempat para wanita untuk melakukan aktivitas, misalnya aktivitas menenun kain khas Aceh. Untuk memasuki rumah, kita perlu meniti tangga di bagian depan rumah. Tangga tersebut biasanya memiliki jumlah anak tangga yang ganjil. Adapun setelah naik ke bagian atas, kita akan menemukan banyak sekali lukisan yang menempel di dinding-dinding rumah sebagai hiasan. Jumlah lukisan pada dinding luar rumah dapat menjadi simbol tingkat ekonomi pemiliknya.

2. Bagian Rumah

Pembagian ruangan di rumah aceh terdiri atas tiga bagian utama yaitu  Ruang depan atau serambi muka (seuramoe keue) atau (seuramoe reunyeun), Ruang tengah (tungai) dan Ruang belakang (seramoe likoet). Setiap bagian ini memiliki fungsinya masing-masing bahkan memiliki pembagian area bagi yang ingin memasukinya, yaitu area yang boleh dimasuki pria dan wanita dan area khusus wanita saja. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kesopanan kepada wanita.

Ruang depan atau Seuramoe Keue / Seuramoe Reunyeun


Ruang depan atau Seuramoe Keue / Seuramoe Reunyeun adalah sebuah ruangan luas memanjang tanpa sekat-sekat yang berfungsi sebagai ruang tamu. Ruang tamu ini terbuka bagi siapa saja baik pria maupun wanita. Selain untuk menerima tamu, ruang ini juga dimanfaatkan sebagai area mengaji dan istirahat anak laki-laki, area pertemuan keluarga, area makan-makan saat ada upacara pernikahan atau upacara adat lainnya.  Pada area barat diletakkan tikar besar di lantai serta tikar duduk anyaman kecil yang berbentuk segi empat sebagai tempat duduk para tamu. Di dalam ruangan ini pun terdapat tangga yang menghubungkan ruangan depan dengan ruangan tengah. Jumlah anak tangganya biasanya bilangan ganjil sekitar 7 atau 9 anak tangga.

Ruang Tengah atau Tungai (Rumoh Inong dan Rumoh Anjoeng)


Ruang Tengah atau tungai merupakan ruang bersekat yang berada di antara ruang depan dan belakang dan memiliki posisi lebih tinggi setengah meter dari kedua ruang tersebut. Ruang ini terbagi menjadi dua kamar yang berhadapan yaitu rumah inong atau rumah induk dan rumah anjoeng. Rumoh inong merupakan kamar tidur yang dipakai oleh kepala keluarga, sedangkan rumoh anjoeng merupakan kamar tidur yang dipakai anak perempuan.  Bila memiliki lebih dari satu anak perempuan, maka kepala keluarga akan tidur di ruang belakang selama sbelum dapat membangun ruangan baru yang terpisah. Keunikan ruang inong yaitu ruang  dapat digunakan sebagai tempat pelaminan di acara pernikahan selain itu bagian lantainya yang terbuat dari papan dapat dibongkar pasang untuk memandikan mayat anggota keluarga.

Pada ruang tengah ini juga terdapat sebuah gang yang disebut rambat. Rambat ini diapit oleh rumoh inong dan rumoh anjoeng dan berfungsi sebagai ruang yang menghubungkan ruang depan dan ruang belakang. Namun akses rambat ini pun terbatas apalagi bila lelaki ingin melewatinya. Akses hanya diberikan kepada  kerabat keluarga yang dekat. Hal ini dilakukan karena rambat merupakan akses jalan menuju ruang belakang yaitu area khusus wanita.

Ruang Belakang atau Seuramoe Likot


Ruang Belakang atau Seuramoe likot merupakan ruangan yang terletak di belakang dengan ketinggian lantai yang sama dengan ruang depan dan juga tidak ada sekat sekat. Ruangan ini digunakan sebagai tempat berkumpulnya penghuni rumah, ruang makan, tempat para wanita berkegiatan seperti menjahit dan menganyam serta merangkap sebagai dapur. Namun ada pula yang memisahkan dapurnya di belakang seuramoe likot atau disebut rumoh dapu dengan posisi lantai yang sedikit lebih rendah. Selain itu di bagian umumnya terdapat loteng yang dibangun khusus sebagai tempat penyimpanan barang berharga keluarga.

3. Ciri Khas dan Nilai Filosofis 

Ada beberapa ciri khas yang membedakan rumah Krong Bade dengan rumah adat Indonesia lainnya. Ciri khas rumah adat Aceh tersebut antara lain:
  1. Memiliki gentong air di bagian depan untuk tempat membersihkan kaki mereka yang akan masuk rumah. Ciri ini memiliki filosofi bahwa setiap tamu yang datang harus memiliki niat baik. 
  2. Strukturnya rumah panggung memiliki fungsi sebagai perlindungan anggota keluarga dari serangan binatang buas. 
  3. Memiliki tangga yang anak tangganya berjumlah ganjil, merupakan simbol tentang sifat religius dari masyarakat suku Aceh. 
  4. Terbuat dari bahan-bahan alam; merupakan simbol bahwa masyarakat suku Aceh memiliki kedekatan dengan alam. 
  5. Memiliki banyak ukiran dan lukisan di dinding rumah; menandakan masyarakat Aceh adalah masyarakat yang sangat mencintai keindahan. 
  6. Berbentuk persegi panjang dan membujur dari arah barat ke timur; menandakan masyarakat Aceh adalah masyarakat yang religius.
Selain dari tiga ruangan utama di atas, umumnya rumoh aceh dilengkapi oleh Kroeng Pade atau lumbung padi untuk menyimpan padi dan juga bale atau balai yang dimanfaatkan sebagai tempat melepas lelah sejenak. Bangunan ini terpisah dari rumah utama dan biasanya diletakkan di sekitar rumah.
Kroeng Pade atau lumbung padi


Sumber:
http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-aceh-krong-bade-gambar-dan.html
http://www.rumah-adat.com/2016/11/rumah-aceh-rumah-adat-aceh.html
http://www.kamerabudaya.com/2017/05/krong-bade-rumah-adat-provinsi-aceh.html
Lebih baru Lebih lama