Arti Pakaian Adat
Pakaian
adat merupakan representasi berwujud material dari kebudayaan. Baju
adat memiliki nilai penting dalam mempresentasikan warisan,sejarah dan
kemajuan masyarakat dalam sebuah fase peradaban tertentu.
Keberadaan
pakaian adat adalah sebuah upaya untuk menjaga dan melestarikan
kebudayaan. Dengan pakaian adat, masyarakat saat akan dapat membaca,
memahami dan mengambil nilai-nilai positif .
Pakaian adat Kalimantan Barat
Baju
adat suatu daerah biasanya diidentikkan dengan etnis mayoritas yang
terdapat di daerah tersebut. Adapun etnis mayoritas yang berada di
Kalimantan barat yaitu dayak dan melayu. Kedua etnis inilah yang kerap
di identikkan dengan kebudayaan Kalimantan barat. Adapun pakaian adat
kedua etnis ini di Kalimantan barat ialah:
- Pakaian Adat dayak untuk laki-laki
Baju
adat Kalimantan Barat untuk pria bernama King Baba. Adapun artinya
dalam bahasa dayak, King berarti pakaian dan Baba berarti laki-laki.
Baju ini terbuat dari bahan kulit kayu tanaman ampuro atau kayu kapuo.
Jenis kayu tersebut adalah tumbuhan endemik Kalimantan yang mempunyai
kandungan serat tinggi.
Dalam
pembuatan King Baba, kulit kayu ampuro dipukul-pukul menggunakan palu
bulat di dalam air, hingga hanya tertinggal seratnya. Sesudah lentur,
kulit tersebut kemudian dijemur dan dihias dengan lukisan-lukisan etnik
khas Dayak menggunakan bahan pewarna alami. Olahan kulit kayu tadi
dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai rompi tanpa lengan dan
sebuah celana panjang.
Selain
itu, serat kulit kayu tersebut juga dibuat menjadi semacam ikat kepala.
Pada ikat kepala tersebut biasanya diselipkan bulu burung enggang
gading. Sebagai tambahan, senjata tradisional berupa Mandau juga
dikenakan. Pakaian ini juga merupakan pakaian perang suku dayak.
Pakaian Adat dayak untuk Perempuan
Pakaian
adat Kalimantan Barat untuk para perempuan in bernama King Bibinge.
Dibuat dari bahan dan cara yang sama dengan pakaian pria. Akan tetapi,
desainnya lebih sopan dengan perlengkapan yang menutup dada, stagen,
kain bawahan, dan berbagai pernik lain seperti hiasan bulu burung
enggang, manik-manik, kalung, dan gelang.
Kedua
jenis pakaian ini selalu dikenakan baik saat menjalani aktivitas harian
seperti berburu, bertani, atau saat melakukan upacara adat. Kedua
pakaian ini hingga sekarang tetap digunakan terutama oleh suku-suku
Dayak Kubu yang masih tinggal di pedalaman dan bertahan hidup secara
nomaden.
Pakaian Adat Melayu Kalimantan Barat
- Pakaian Adat Melayu untuk Laki-Laki di Kalimantan Barat
Telok
belanga adalah pakaian khas melayu khusus untuk laki-laki. Pakaian ini
biasa digunakan dalam berbagai macam acara resmi seperti pernikahan dan
upacara adat lainnya.
Pakaian ini
terdiri dari baju dalaman yang berbahan satin berwarna kuning emas.
Warna kuning emas merupakan warna kerajaan melayu. Kemudaian dipadukan
dengan celana panjang dan sarung atau kain corak ingsang yang dililitkan
dipinggang hingga lutut. Selain itu sebagai pelengkap, biasanya
pemakain mengenakan songkok berwarna hitam.
- Pakaian Adat Melayu untuk Perempuan di Kalimantan Barat
Baju
adat melayu untuk perempuan bernama Baju Kurong yang berarti kurung.
Terdiri dari baju terusan polos yang panjangnya hanya sebatas lutut.
Dengan kerah berbentuk bulat dan resleting di bagian belakang. Untuk
bawahan, biasanya menggunakan kain khas corak ingsang atau rok. Pakaian
ini juga biasa dikenakan saat upacara-upacara adat dan acara formal.