Dari sekian banyak hewan yang ada di dunia ini, ada beberapa hewan yang hidupnya harus melewati beberapa tahapan berbeda sebelum menjadi dewasa. Tahapan tersebut bisa terlihat dari perubahan bentuk tubuh hewan. Tahapan-tahapan ini disebut juga dengan "Metamorfosis". Hewan yang mengalami metamorfosis cukup banyak, di antaranya adalah Katak, Kupu-kupu dan serangga. Sebelum mengetahui tahapan metamotphosis pada katak, kupu-kupu dan serangga.
Katak merupakan salah satu hewan amfibia yang paling populer. Saat kanak-kanak, biasanya kita mengejar katak dan menjadikannya sahabat saat bermain. Namun beranjak dewasa, pola pikir terhadap katak berubah dan kita menganggapnya sebagai salah satu binatang yang menjijikan. Hal ini boleh jadi dikarenakan kulitnya yang berlendir. Banyak di antara kita yang gagal membedakan yang mana katak dan yang mana kodok. Memang sepintas keduanya mirip. Meski demikian, jika Anda jeli Anda akan dengan mudah menemukan perbedaannya. Katak sendiri memiliki kulit yang kasar dengan bintil hingga berbingkul. Ia memiliki kulit yang cenderung kering dan kaki pada bagian belakangnya cenderung pendek. Hal sebaliknya terdapat pada kodok. Ia memiliki kulit yang lembab berlendir, kaki belakang yang panjang dan tubuh yang bulat atau gempal. Meski dibedakan, namun metamorfosis katak dan juga kodok sama saja. Hidup mereka dimulai dari telur kemudian menjadi kecebong atau berudu dan kemudian menjadi katak atau kodok yang dewasa.
Setelah telur ini menetas, telur telur tersebut akan berubah menjadi kecebong. Setelah berumur 2 hari, berudu atau kecebong ini akan memiliki insang luar dan bulu yang digunakan untuk bernafas. Setelah berumur 3 minggu, insang berudu tertutup kulit. Setelah berusia 3 minggu, kaki belakang berudu terbentuk dan menjadi besar ketika kaki depannya mulai tumbuh. Setelah berumur 12 minggu, kaki depan mulai terbentuk dan ekornya menjadi pendek serta mulai menggunakan paru paru untuk bernafas.
Setelah pertumbuhan badannya mencapai sempurna, hewan ini akan berubah menjadi katak dewasa. Katak menggunakan kulit dan paru paru untu bernafas. Maka dari itu, hewan ini hidup di dua alam.
Sumber:
https://lidwinalukita.wordpress.com/materi/matamorfosis-sempurna/metamorfosis-katak/
http://www.ilmusiana.com/2015/11/proses-metamorfosis-pada-katak.html#
https://metamorfosiskatak.blogspot.co.id/
Katak merupakan salah satu hewan amfibia yang paling populer. Saat kanak-kanak, biasanya kita mengejar katak dan menjadikannya sahabat saat bermain. Namun beranjak dewasa, pola pikir terhadap katak berubah dan kita menganggapnya sebagai salah satu binatang yang menjijikan. Hal ini boleh jadi dikarenakan kulitnya yang berlendir. Banyak di antara kita yang gagal membedakan yang mana katak dan yang mana kodok. Memang sepintas keduanya mirip. Meski demikian, jika Anda jeli Anda akan dengan mudah menemukan perbedaannya. Katak sendiri memiliki kulit yang kasar dengan bintil hingga berbingkul. Ia memiliki kulit yang cenderung kering dan kaki pada bagian belakangnya cenderung pendek. Hal sebaliknya terdapat pada kodok. Ia memiliki kulit yang lembab berlendir, kaki belakang yang panjang dan tubuh yang bulat atau gempal. Meski dibedakan, namun metamorfosis katak dan juga kodok sama saja. Hidup mereka dimulai dari telur kemudian menjadi kecebong atau berudu dan kemudian menjadi katak atau kodok yang dewasa.
Metamorfosis Katak
https://es-la.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://fr-fr.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://zh-cn.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://ar-ar.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://pt-br.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://ko-kr.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://it-it.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://de-de.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://hi-in.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://ja-jp.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://vi-vn.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://so-so.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://af-za.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://az-az.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://id-id.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://ms-my.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://jv-id.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://cx-ph.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://bs-ba.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://br-fr.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://ca-es.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://co-fr.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://cy-gb.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://da-dk.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://et-ee.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://en-gb.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://www.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://es-es.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://eo-eo.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://eu-es.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://tl-ph.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://fr-ca.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://fy-nl.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://ff-ng.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://fo-fo.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://ga-ie.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://gl-es.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://gn-py.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://ha-ng.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://hr-hr.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://rw-rw.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://sw-ke.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://ht-ht.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://ku-tr.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://lv-lv.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://lt-lt.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://hu-hu.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.id https://mg-mg.facebook.com/flx/warn/?u=https://uinjambi.ac.idKatak berkembang biak dengan cara bertelur. Katak bertelur di dalam air. Jumlah telur yang dihasilkan seekor katak betina sangat banyak. Akan tetapi, tidak semua telur berhasil menetas. Telur-telur tersebut banyak yang dimakan oleh ikan atau hewan lain. Telur-telur katak akan menetas setelah 10 hari.
Setelah telur ini menetas, telur telur tersebut akan berubah menjadi kecebong. Setelah berumur 2 hari, berudu atau kecebong ini akan memiliki insang luar dan bulu yang digunakan untuk bernafas. Setelah berumur 3 minggu, insang berudu tertutup kulit. Setelah berusia 3 minggu, kaki belakang berudu terbentuk dan menjadi besar ketika kaki depannya mulai tumbuh. Setelah berumur 12 minggu, kaki depan mulai terbentuk dan ekornya menjadi pendek serta mulai menggunakan paru paru untuk bernafas.
Setelah pertumbuhan badannya mencapai sempurna, hewan ini akan berubah menjadi katak dewasa. Katak menggunakan kulit dan paru paru untu bernafas. Maka dari itu, hewan ini hidup di dua alam.
Sumber:
https://lidwinalukita.wordpress.com/materi/matamorfosis-sempurna/metamorfosis-katak/
http://www.ilmusiana.com/2015/11/proses-metamorfosis-pada-katak.html#
https://metamorfosiskatak.blogspot.co.id/