Zapin
adalah khazanah tarian rumpun Melayu yang menghibur sekaligus sarat
pesan agama dan pendidikan. Tari ini memiliki kaidah dan aturan yang
tidak boleh diubah namun dari masa ke masa namun keindahannya tak lekang
begitu saja. Nikmati dendang musik dan syairnya yang legit bak sajian
megah langit biru dan jernihnya laut di Kepulauan Riau
Tari zapin dikembangkan berdasarkan unsur sosial masyarakat dengan
ungkapan ekspresi dan wajah batiniahnya. Tarian ini lahir di lingkungan
masyarakat Melayu Riau yang sarat dengan berbagai tata nilai. Tarian
indah dengan kekayaan ragam gerak ini awalnya lahir dari bentuk
permainan menggunakan kaki yang dimainkan laki-laki bangsa Arab dan
Persia. Dalam bahasa Arab, zapin disebut sebagai al raqh wal zafn. Tari
Zapin berkembang di Nusantara bersamaan dengan penyebaran agama Islam
yang dibawa pedagang Arab dari Hadramaut.
Kostum dan tata rias para penari zapin lelaki mengenakan baju kurung
cekak musang dan seluar, songket, plekat, kopiah, dan bros. Sementara
untuk penari perempuan berupa baju kurung labuh, kain songket, kain
samping, selendang tudung manto, anting-anting, kembang goyang, kalung,
serta riasan sanggul lipat pandan dan conget.
Kostum dan tata rias para penari saat akan menarikan tari zapin
PRIA | |
---|---|
a | Baju Kurung Cekak Musang Dan Seluar |
b | Kain Samping(Songket,Plekat) |
c | Kopiah |
d | Bros |
PRIA | |
---|---|
a | Baju Kurung Labuh |
b | Kain Songket |
c | Kain Samping |
d | Bros |
e | Selendang/Tudung Manto |
f | Anting-Anting |
g | Kembang Goyang |
h | Rantai/Kalung |
i | Sanggul(Biasa, Lipat Pandan, Conget, dll) |
Fungsi tari zapin dalam kehidupan sehari-hari :
a.Sarana upaca perkawinan
b.Sarana ungkapan kegembiraan
c.Pergaulan
d.Hiburan
e.Acara penyambutan tamu
f.Acara hari besar keagamaan
Menurut G.P. Kurath menjelaskan ada 14 macam fungsi tari dalam masyarakat yaitu :
Nilai estetika dalam kostum tari zapin1. Untuk upacara pubertas
2. Percintaan
3. Upacara perkawinan
4. Upacara kesuburan
5. Upacara perburuan
6. Perang
7. Upacara kematian
8. Upacara inisasi
9. Persahabatan
10. Pekerjaan
11. Perbintangan
12. Lawakan
13. Upacara pengobatan
14. Sebagai tontonan(Soedarsono, 1985 :16)
Fungsi penataan busana itu adalah:
a.Menutupi tubuh penari
b.Memperjelas garis-garis ruang gerak penari
c.Mendukung ungkapan suasana tari
d.Mempertegas identitas tari
e.Tidak mengganggu gerak penari.
Didalam karangan buku Prof. Dr. R. M. Soedarsono yang berjudul
Performance of Art In Indonesian at Globalization Era (Seni Pertunjukan
Di Indonesia Di Era Globalisasi) Soedarsono mengungkapkan bahwa kata
zapin itu Berasal dari kata Zaffa(Menuntun Pengantin wanita menuju
perkawinan), Zafah(perkawinan), serta Zafana(tari yang dipersembahkan
pada upacara perkawinan). Dan tari ini tidak begitu formal dan dilakukan
secara berpasang-pasangan dengan mengutamakan langkah kaki.